- Back to Home »
- Struktur dan Fungsi Batang
Posted by : Unknown
Kamis, 16 April 2015
Kita sering
berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah.
Tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi,
cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari
kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh
sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga
kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak (kuncup
aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam
pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas
tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika
kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi
lingkungan sudah baik.
Ada juga
batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan
daun-daun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki
rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur.
1. Struktur Batang
Struktur
batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya
(anatomi).
a.Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi
batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama.
Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan
kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan
dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi
lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan
tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu.
Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang
terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah
di anatara 2 buku).
- Pada
umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki
jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya
kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung,
bunga matahari, bayam, dan kacang.
- Sedangkan
batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang.
Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal
dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen
dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu
berfungsi untuk proses pernapasan.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada
perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
- Pada
bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis
yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel
korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel
korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak
memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki
jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim,
adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan
berdiri tegak.
- Pada batang
tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
- Edpidermis
batang
terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga.
Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis
ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di
dalamnya.
- Korteks
batang adalah
jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding
tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk
pertukaran udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas,
serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar
tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada
batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya
secara tidak teratur.
- Stele/Silinder
pusat
merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh
kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada
tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini
yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium
ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit
kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal
dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel
xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk
sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh
tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang
dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang
dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang
menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada
kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang
menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele
adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga
garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut
jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat
makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan
jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.
2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
Perbedaan
antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:
- Batang
tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl
tidak bercabang dan lurus.
- Tumbuhan
dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
- Letak
pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan
letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.
3. Fungsi Batang
Batang
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
- Berfungsi
sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat
makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.
- Berperan
sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
- Pada
beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan
makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.