- Back to Home »
- PERAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Posted by : Unknown
Kamis, 16 April 2015
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya sehingga TUGAS MAKALAH MENGENAI PERAN ILMU KIMIA DALAM
BIDANG KEDOKTERAN ini dapat berhasil kami selesaikan tepat pada waktunya.
Tugas
ini kami selesaikan dengan mengumpulkan data – data melalui banyak sumber,
mulai dari buku – buku yang kami pinjam dari kakak kelas dan juga mencari
sumber data dari internet.
Adapun
tujuan penulisan TUGAS MAKALAH MENGENAI PERAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG
KEDOKTERAN ini adalah agar mengetahui lebih mendalam kegunaan – kegunaan kimia
yang apabila benar – benar digali akan menunjukkan banyak manfaat bagi kehidupan sehari – hari manusia. Penggunaan
kimia benar – benar sangat berguna dan sangat dibutuhkan oleh banyak orang.
Namun banyak orang yang tidak menyadari kegunaan – kegunaan yang bermanfaat
tersebut. Sehingga kali ini, kami akan mengungkap sedikit kegunaan kimia di
bidang kedokteran.
Selain
itu kami mengerjakan tugas ini sebagai tugas kelompok bidang mata pelajaran
kimia kelas X Semester ganjil.
Kami menyadari bahwa pada hasil makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
dari halaman pertama hingga halaman terakhir . karena itu kepada para pembaca
dan para penilai dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dan keberkahan ilmu yang kami miliki . untuk itu saya sampaikan
terima kasih yang sebanyak – banyaknya . semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya, saya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga selalu melimpahkan taufiq dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan juga semoga selalu memberikan dan
menambahkan kepada kita semua ilmu yang bermanfaat . Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
BAB II
ISI
2.1
PERANAN KIMIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Dalam bidang kedokteran
diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur itu adalah
sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam .
Kedokteran pertanian kelautan dan
sebagainya Demikian juga di bidang industri profesi kesehatan dan bidang
lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit Dalam.
Kimia Analisis Bidang ini
berkaitan Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam
bidang kedokteran manfaat ilmu kimia memegang peranan penting dalam . Peran
ilmu kimia dalam kehidupan seharihari peranan ilmu kimia dalam bidang
kedokteran peranan kimia Pendahuluan Kimia Analisis Perlakuan Data Hasil
Praktikum Kromatografi Seriometri. Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai
analisis untuk menentukan berbagai unsur Itu adalah sebagian saja yang dapat
dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam kehidupan.
Kompleks atau senyawa koordinasi
dalam industri kimia analisis dan Setiap komponen memainkan peranan dalam
pembentukan Dalam dunia kedokteran darah sangat diperlukan untuk.
Pemanfaatan Analisis kimia ini
dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan kimia
sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil penelitian
terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis
terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses
pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
contoh penerapan ilmu kimia dalam
ilmu kedokteran:
-penerapan ilmu kimia
dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di
Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler
ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu
diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji
mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa
herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati
berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll.
Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude
ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui.
Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari
Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal
Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina
misalnnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang
sebagian besar berasal dari fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam
kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran
beharap akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu
mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai herbal. Mereka akan
membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk sintetik.
Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam pengobatan kanker.
Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid yang merupakan produk alami
dengan siRNAa yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme
molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung
senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu
melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga
penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu
sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah
Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal
tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi
pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata.
Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar
tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa
aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate
misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal
dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal
dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau
kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Lihat gambar dibawah ini:
Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang
proteinnya memiliki berat molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu
ekspresinya bila terjadi kerusakan DNA. Pada awaknya p53 akan menghambat
replikasi sel sehingga sistem perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki
kerusakan yang terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki,
maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis merupakan backup
mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA.
Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya akan tampak pada salah satu atau
keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu diingat untuk menuju gen p53
akan banyak tahap mekanisme yang perlu dikaji. Demikian kajian singkat tentang
peran ahli kimia dalam kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu
contohnya.Akhir kata semoga para ahli kimia apapun latar belakangnya apakah itu
kimia analitik, kimia fisik, organik dan biokimia akan mampu berperan dalam
kedokteran molekuler.
- produk olahan bahan kimia
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara
satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu
kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi,
sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah
mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun
minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan
informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan
data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat.
Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan,
demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan
Insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi,
dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan
lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa
berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan,
pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf,
juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan
obat-obatan.
-obat-obatan
Dari berbagai macam obat untuk
kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat
batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin
sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis,
baik murni maupun cmpuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern.
Obat untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen kesehatan
RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis dapat membahayakan
pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis (melebihi dosis
maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah,
kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu
kematian.
Perkembangan teknologi farmasi
saat ini sudah mencapai fase designer drug. Obat baru telah dapat dikembangkan
hingga ribuan macam dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut
menerpa Indonesia, termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat.
Penyalahgunaan obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda
penerus bangsa yang terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat. Olah
karena ituu pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat diperlukan oleh seluruh
lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Oleh karena itu, penulis berharap
stelah membaca artikel ini, diharapkan para pembaca dapat menguasai materi yang
berhubungan dengan bahan kimia obat dalam medis dan menyesuaikan dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari agar bahan kimia dan perkembangan ilmu
kimia itu sendiri dapat kita rasakan manfaat dan kegunaannya. Agar dapat
memanfaatkan obat-obatan dengan baik dan tidak mengganggu kesehatan badan,
perlu adanya pengetahuan yang cukup seputar daftar dan simbol farmasi.
Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya berkecimpung di bidang kimia,
artinya tidak semua konsumen mengetahui dampak bahkan bahaya dari obat yang
akan mereka konsumsi, pembuat obat atau produsen haruslah memasang label
peringatan. Lebel tersebut antara lain simbol R menunjukkan bahwa obat yag
bersangkutan telah terintegrasi di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan
warna tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif
merah dalam lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol berupa
tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangutan bisa dibeli bebas tanpa
menggunakan resep dokter tetapi di dalam penggunaannya harus memperhatikan
tanda peringatan yang dicantumkan.
Dengan mengacu pada Undang-undang
farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar secara
legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori
yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna tertentu,
yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yabf
dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan
kelompok ini diberi tanda khusus pada kemasan dan label, tanda khusus obat
bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh:
Paracetamol.
2. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas
adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang
harus menggunakan resep dokter,
tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas
diberi khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam, pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda
perinngatan. Ada enam macm tanda peringatan untuk kelompok obat terbatas,
ditulis dengan huruf berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda peringatan
selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi
panjang berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan
putih.
Contoh: CTM
3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya
dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari dokter. Tanda khusus pada
kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah dengan garis
tepi berwarna hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah obat
keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Contoh:
Diazepam, Phenobarbital.
4. Obat
Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintess atau semi sintesis yang dapat menyebaban
penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit
dan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Setelah kita memahami tanda dan peringatan pada kemasan obat tersebut, mari
kita tinjau pengelompokan obat menurut khasiatnya.
1. Obat
Analgetika-Antipiretika
Istilah Analgetika-Antipiretika
sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita karena istilah ini merupakan
cara pengobatan yang bisa dilakukan sendiri tanpa menggunakan resep dokter.
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi
atau menghalau rasa nyerti tanpa menghilangkan kesadara. Sedangkan Antipiretik
adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat
atau zat-zat yang dpat mengobati peradangan atau pembengkakan. Obat-obatan
analgesik mempunyai efek antipiretik, obat-obatan kelompok
analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala
demam (suhu tubuh meningkat( dan nyeri seperti influenza dan selesma.
Obat-obatan kelompok ini relative mempunyai efek samping yang ringan sehingga
dijual bebas di pasaran.
Saat dikonsumsi obat analgesik
ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh yang terletak di batang otak. Selain
itu kelompok obat ini mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi
keringat sehingga akan semakin banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja
pada susunan saraf pusat, analgesik-antipiretik juga dapat mencegah pembentukan
prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
ASPIRIN
sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
Pada tahun 1879, Felix Hoffman, seorang ahli kimia yang bekerja dengan
Friedrich Bayer dan Co. Telah berhasil mengidentifikasikan gugus fungsi
hidroksil dalam asam salisilat dari gugus asetil. Ternyata asam salisilat ini
lebih “ramah” terhadap perut. Ditahun 1899, ia menemukan kembali formula
Gerhardt. Hoffman membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu, yang selanjutnya
muncul di pasar dengan nama pasaran “Aspirin”. Zat baru itu dinamakan Aspirin
berdassarkan akronim:
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata tambahan yang sering
kali digunakan
In: untuk zat pada masa tersebut
Aspirin masih mempunyai efel
samping, tetapi zat ini lebih baik dari asam salisilat atau salisilin. Aspirin
adalah zat sintetik pertama di duni dan penyebab utama perkembangan industri
farmateutikal. Bayer mendaftarkan Aspirin sebagai merk dagang pada 6 Maret
1899.
2. PARASETAMOL sebagai
alternatif Aspirin
Parasetamol atau
asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan dugunakan
untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, dan sakit ringan, serta demam.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti Aspirin, Parasetamol tidak
memiliki sifat antiradang. Jadi, Parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis
NSAID. Dalam dosis normal, Parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut
atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
3. PIRAZOLON
Di pasaran Pirazolon
terdapat pada Antalgin, Neuralgin, dan Novalgin. Obat ini sangat manjur sebagai
penurun panas dan penghilang rasa nyeri, tetapi Pirazolon mempunyai potensi
menimbulkan efek yang berbahaya yakni Agranulositosis (berkurangnya sel darah
putih), karena itu penggunaan analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan
sepengetahuan dokter atau menggunakan resep dokter.
4. ASAM
MEFENAMAT
Asam Mefenamat
termasuk obat penghilang rasa nyeri. Digunakan untuk mengatasi berbagai rasa
nyeri, terutama digunakan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi,
dan sakit ketika atau menjelang haid. Efek samping dari obat ini adalah
merangsang dan merusak lambung. Oleh sebab itu, hati-hati bagi pengidap
gangguan lambung. Di masyarakat Asam Mefenamat sangat terkenal terutama Asam
Mefenamat dengan merk ponstan karena dirasakan sangat manjur sebagai penghilang
sakit atau nyeri pada sakit gigi. Obat ini tidak diperkenankan dibeli bebas
tetapi harus menggunakan resep dokter. Asam mefenamat mempunyai efek samping
terhadap saluran cerna sering berupa gejala iritasi terhadap lambung.
5. Ibuprofen
Ibuprofen digunakan
untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis juga tergolong dalam kelompok
analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk dagang Advil, Motrin,
Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan sebagai obat sakit kepala.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid,
selesma, flu, dan sakit selepas pembedahan. Nama kimianya adalah asam
2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek analgesik dari obat ini hampir sama dengan
Aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Selain jenis obat-obatan,
ternyata zat kimia juga berkhasiat dan dapat dimanfaatkan berupa jamu sesak
napas. Hl ini juga menunjukkan kepada kita bahwa perkembangan ilmu kimia
terjadi secara luas dan berbagai macam. Mari kita tinjau zat kimia yang
berfungsi sebagai campuran pada jamu.
Sebagian masyarakat Indonesia
melakukan pengobatan sendiri dengan obat tradisional (28,7%). Ramuan yang
paling disukai berupa serbuk yang disedu air matang yang masih ada rasa dan
aroma ramuan asli. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, jamu dapat dicampur
kuning telur, madu, jeruk nipis, dan anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM
menemukan bahwa ada obat tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat
(BKO) yang umumnya termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO
yang ditemukan tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason, CTM,
allopurinol, parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin, kafein,
metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat. Penggunaan BKO
yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai efek
samping seperti iritasi saluran cerna, kerusakan hati/ginjal, gangguan
penglihatan dan ritmik irama jantung. Berdasarkan Permenkes Nomor: 246/ Menkes/
Per/ V/ 1990, obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik
atau hasil isolasi yang berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong obat keras
atau narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin
dengan basa organik larut air yang merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis
diatur secara individual pada kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin
antara lain gangguan sistem syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan
gangguan alat cerna. Teofilin harus diberikan secara hati-hati pada
penderita epilepsi, gangguan ritme jantung, dan penyakit hati. Efedrin
tergolong simpatomimetika tidak langsung melalui pembebasan noradrenalin
granula cadangan di syaraf simpatik. Pada dosis tinggi menyebabkan takhifilaksi
yang menghilang setelah 1–2 minggu penghentian obat. Efek samping steroid
jangka panjang sangat berbahaya sehingga harus digunakan secara ketat dan
diawasi dengan cermat. Kortikosteroid menstimulasi glukoneogenesis protein
dengan meningkatkan penguraian protein, kadar gula darah, dan pembentukan
glikogen dalam hati. Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe
sehingga menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping
kortikosteroid antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat menyebabkan
atrofi otot, kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian matriks tulang mesenkhim
akibat kerja antagonis vitamin D yang berujung pada osteoporosis. Penggunaan
kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan sindrom Cushing berupa “moon
face”, obesitas, hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal
dari carut marut perjalanan BKO yang akan berujung pada efek samping dan
komplikasi yang menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO
yang ceroboh, para pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras
meminta kader di desa diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada anak
penderita pneumonia. Upaya tersebut semata-mata bertujuan untuk menurunkan
kematian anak balita di Indonesia. Seperti kader di desa, seharusnya
produsen dan pengecer obat tradisional dapat menjadi mitra dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan agar kehadiran obat yang
terjangkau dapat dinikmati sebagai anugerah yang mampu meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Obat merupakan salah satu bahan
kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu
jenis obat yang sering di gunakan. Kalau tadi kita telah membahas obat dari
nama dan kegunaannya.. sekarang kita akan meninjau jenis obat berdasarkan
indikasi atau penyakit yang dapat disembuhkan. Penulis mengambil beberapa
contoh penyakit yah sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita.
1. Obat
flu
Umumnya, penyakit pilek atau
influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini
disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu
terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat
analgesik dan antipiretik
Obat-obatan
yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,
salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina
HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu
melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c. Obat
antialergi
Obat
yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan
HBr. Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah
parasetamol atau asetosal.
2. Obat
batuk
Batuk umumnya dikelompokan
menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk
produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan
oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti
obat anti influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
3. Obat
sakit lambung
Sakit lambung atau sakit mag
ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam
lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon,
sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4. Obat
diare
Obat diare bersifat atsorptif
sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon
aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan
zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya
pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5. Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh
alexander flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang
diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro
organisme lain.
6. Zat
radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang secara aktif
memancarkan sinar atau partikel radio aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar
alfa, beta, proton, gamma, dan sinar neutron
a. Lodin-131(1-131)
Lodin
merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kangker otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat
radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel
kangker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c. Teknetium-99(Tc-99)
Unsur
Tc-99 di gunakan untuk membunuh sel-sel kangker
d. Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32 digunakan untuk menyembuhkan penyakit
polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan zat
ini disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta
akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat
radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan
pada pembuluh darah.
f. Besi-59(Fe-59)
Zat
radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
Dosis
Maksimum Obat
Pemakaian obat yang digunakan
untuk dimaka, diminum, disuntikan, atau dengan cara lain yang intinya untuk
dimasukkan ke dalam tubuh pasien atau konsumen, menurut Ditjen Pengawas Obat
dan Makanan (POM) Depkes RI , karena pertimbangan khasiat dan dampak
jumlah pemakaiannya perlu ditetapkan dosis pemakaian obat tersebut dalam dosis
maksimumnya.
Dosis maksimum obat yang tertera
dalam Farmakope Indonesia adalah dosis untuk otang dewasa untuk sekali dan
sehri pemakaian, tidak boleh dilampaui kecuali jika dibelakang jumlah obat
dibubuhi tanda seru dan paraf dokter penulis resep. Kecuali dinyatakan lain,
dosis maksimum yang tertera dalam monografi adalah dosis maksimum untuk
pemakaian melaui mulut. Bahan obat tertentu yang perlu ditetapkan dosis maksimumnya
tercantum dalam daftar obat pada Farmakope Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kimia
analisis merupakan ilmu kimia
yang mendasari analisis dan pemisahan sampel.
Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang
terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak
komponen yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Dalam bidang kedokteran
diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur
atau senyawa dalam sampel seperti darah,
urin, rambut, tulang dan sebagainya.
Kedokteran pertanian kelautan dan
sebagainya Demikian juga di bidang industri profesi kesehatan dan bidang
lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit Dalam. Pemanfaatan
Analisis kimia ini dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk membuat
bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan
basil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat
secara medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan
dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
3.2
SARAN
Apabila
Ibu Dosen dan Teman - teman ingin menyampaikan kritik serta sarannya, saya
perkenankan dengan segala hormat. Demi tercapainya kesempurnaan pada makalah
saya. Kedepannya saya akan menjadi lebih baik lagi.
Nur Aulia Noviyana
Rizka Aulia Rahma
Balqis Aisyiyah
Terimankasih
BalasHapus