- Back to Home »
- Akuntansi
Posted by : Unknown
Kamis, 16 April 2015
Pengertian
Akuntansi
Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli
Pengertian akuntansi adalah bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi,
pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.Tapi ada beberapa Pengertian yang
berbeda dari tap ahli berikut petikkannya:
Menurut American Accounting
Association ( AAA ). Akuntansi itu merupakan :
“Proses mengidentifikasikan,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut “.
Definisi akuntansi menurut Arnold:
Definisi akuntansi dipandang
sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada
siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan penerapan keputusan
tersebut.
Definisi akuntansi menurut C.
West Churman:
sebagai pengalaman tertulis
yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Definisi akuntansi menurut Widjaya
Tunggal:
“Akuntansi sering kali
dinyatakan sebagai bahasa perusahaan (language of business) yang berguna untuk
memberikan informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi ini merupakan data yang disajikan/diperoleh perusahaan yang bersifat
keuangan dan dinyatakan dalam istilah-istilah moneter.
Sejarah dan
Perkembangan Akuntansi :
A.
Sejarah
dan Perkembangan Akuntansi Indonesia
Di Indonesia,
akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan
oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan
Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi
tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan
berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik
pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia
berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di
Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun
dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal
bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun
1915. Akuntan publik pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan
kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan
Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan
pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa Belanda, menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun
1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi
yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini
diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan
Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada
tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul
dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan
pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia
tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini
memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di
Indonesia.
B.
Sejarah
dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi sebagai
suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik sekarang dikenal sebagai
“pembukuan berpasangan” (double-entry
bookkeeping) sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca
Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,
mempublikasikan bukunya yang berjudul “Summa
de Arithmatica Geomaria, Proportioni et Proportionalita” di Venice,
Italia. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh
John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Pendapat mayoritas
ilmuwan menyebutkan bahwa sistem pencatatan sederhana telah ada kurang lebih
tahun 3000 SM. Pada waktu tersebut sudah terbentuk peradaban tua yaitu
peradapan Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang dikenal sebagai pembentuk
sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua,
dan pembuat catatan tertua. Terdapat juga peradapan Mesir yang terkenal dengan
sistem perputaran mesin keuangan dan departemen. Peradaban lain yaitu Cina,
dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dalam dinasti Chao
(1122 – 256 SM). Kemudian peradapan Yunani dengan manajer estat Appoloniusnya yang
bernama Zenon yang memperkenalkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang luas
pada tahun 256 SM. Peradaban Roma juga turut andil dalam pengembangan sistem
pembukuan yang ditunjukkan dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak
harus membuat laporan posisi keuangan dan hak warga negara tergantung pada
tingkat kekayaan.
Tidak mungkin
dilupakan adalah peran dari bangsa Arab atas sumbangan yang sangat berharga,
yaitu sistem numerik yang jauh lebih sederhana dari pada sistem numerik romawi.
Tak bisa terbayangkan apabila sistem akuntansi yang telah mencapai transaksi
trilyunan masih menggunakan sistem angka romawi. Apabila ditelusuri lagi,
sistem penemuan akuntansi (double
entry) pertama adalah para pedagang. Para pedagang inilah yang dengan
cepat menyebarkan sistem akuntansi. Tak ada yang bisa menyangkal sebuah
kebenaran bahwa bangsa Arab adalah bangsa pedagang ulung dan nabi Muhammad
sendiri sejak masih remaja ikut melakukan perjalanan perniagaan.
Peradaban Mesir juga
merupakan pemegang kendali perdagangan dunia pada masanya. Sebuah peradaban
dengan perdagangn yang diterima dunia tidak mungkin tidak mempunyai sistem
perakuntasian yang memadai.
Kehadiran pembukuan
pada berbagai peradapan tersebut di atas masing-masing telah memenuhi prasyarat
tujuh prakondisi yang dikemukakan oleh C. Littleton. Tujuh prasyarat tersebut
adalah: Seni menulis, Aritmatika, Kekayaan individu, Uang sebagai perantara
dalam perekonomian, Transaksi kredit, Perniagaan dan Modal.
Sebenarnya buku
pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari
Genoa. Pembukuan berpasangan ini mendahului Pacioli kurang lebih 200 tahun.
Bahkan Raymond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia
yaitu pada pencapaian pedagang-pedagang Italia kira-kira antara 1250-1400
dengan pembukuan berpasangan. Di Itali juga disebutkan bahwa penggunaan
akuntansi sebagai pengendalian manajemen sejak 1400. Perkembangan akuntansi
saat itu juga telah mengenalkan cost,
accrual dan deferred.
Bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam
peradaban Inca kuno dalam tahun 1577. Adanya fakta-fakta tersebut mengukuhkan
bahwa peradapan-peradaban kuno telah mengawali pembukuan jauh sebelum
buku Luca Pacioli terbit.
Luca Pacioli saat ini
dianggap sebagai bapak Akuntansi. Pada tahun 1949 Pacioli menerbitkan buku yang
berjudul ”Summa de Arithmatica,
Geometrica, proportioni at Proportionalita” di Venice, Italia. Buku
tersebut memuat 36 bab yang diantaranya terdapat dua bab dengan judul De Computis et Scripturis yang
menyebutkan double entry
bookkeeping system.
Pacioli bukanlah
orang yang menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menuliskan dan menggambarkan
praktik yang sudah ada. Dia menyebutkan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk
memberikan informasi yang tepat waktu kepada pedagang tentang harta dan
kewajibannya. Dia mengatakan, “Semua pencatatan harus dilakukan secara secara
berpasangan, yaitu bahwa, jika Anda membuat seseorang sebagai kreditor, Anda
juga harus membuat orang lain sebagai debitor”. Sebuah transaksi tidak hanya
berpengaruh pada suatu rekening tetapi juga akan berpengaruh terhadap rekening
yang lain. Tiga buku yang digunakan yaitu: memorandum, jurnal dan buku besar.
Pacioli juga menyarankan untuk membuat catatan diskriptif yang tidak hanya
menyebutkan nama pembeli dan penjual, ukuran, berat dan harga barang tetapi
juga menyebutkan syarat pembayaran secara kas atau tangguh (kredit). Disebutkan
juga mata uang serta nilai konversinya. Di saat yang sama dikarenakan waktu
kongsi pendek, Pacioli juga menuliskan penghitungan profit yang periodik dan
penutupan buku. Berikut nasihat yang diberikan: ”Adalah baik untuk menutup buku
setiap tahun, khususnya jika Anda dalam kerjasama dengan orang lain. Akuntansi
membuat persahabatan berlangsung lama”.
Secara umum buku
Pacioli tersebut adalah sumbangan besar bagi sejarah dan perkembangan
akuntansi. Walaupun beberapa literatur menyebutkan bahwa sebenarnya Pacioli
bukanlah orang pertama yang menulis tentang akuntansi dan pembukuan
berpasangannya. Pacioli sendiri mengakui bahwa metode pencatatan pembukuan
telah digunakan ratusan tahun sebelumnya.
Prof. Dr. Omar
Abdulllah Zaid menyebutkan bahwa sebelum munculnya buku Pacioli ada sebuah
manuskrip yang ditulis pada tahun 765 H/1363 M yang menyebutkan dan menegaskan
penggunaaan akuntansi dan pengembangannnya di negara muslim. Manuskrip ini
ditulis oleh penulis muslim, Abdullahh bin Muhammad bin Kayak Al Mazindarani
yang diberi judul ”Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat”. Tulisan ini disimpan di
perpustakaan Sulaiman Al Qanuni di Istambul Turki. Di bagian manuskrip dengan
nomor 2756 memuat akuntansi di negara Islam.
Tulisan-tulisan
tentang pembukuan berpasangan tidak terlepas dari perkembangan ilmu aritmatika
dan penemuan angka nol. Aritmatika yang mengembangkan persamaan Aljabar/Algebra
yang merupakan hasil ijtihad Aljabr, pemikir muslim pada masa kekhalifahan
Abbasiyah. Demikian juga penemuan angka nol juga oleh cendekiawan muslim, Al
khawarizmi yang dikenal Algoritma. Buku Pacioli sendiri sebenarnya bukanlah
buku yang secara khusus membahas pembukuan berpasangan, namun lebih kepada
pembahasan Aritmatika dan ilmu matematika yang lain. Padahal jauh sebelumnya
penulisan yang dilakukan oleh Pacioli, Al Jabr dan Al Khawarizmi telah
mendahului dengan penemuan-penemuan yang kontribusinya sampai saat ini masih
digunakan secara luas.
Pada dinasti
Abbasiyah sekitar abad ke-9 peradaban Islam telah memegang kendali peradaban
dunia, baik dari segi perdagangan maupun ilmu pengetahuan. Jika ada klaim bahwa
pembukuan berpasangan pertama adalah di Itali, perlu adanya keraguan karena
pada masa sebelumnya diterbitkan buku Pacioli, perdagangan barat tidaklah
menonjol bahkan sebelumnya dunia barat mengalami Dark Ages.
Saat ini dengan
berkembangnya bisnis internasional mengakibatkan munculnya faktor baru dalam
perancangan laporan akuntansi yakni faktor dunia internasional. Faktor ini
membuat laporan keuangan yang dibuat dapat lebih dipahami oleh semua orang. Ada
8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:
1. Sumber
pendanaan
2. Sistem
Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat
Pendidikan
8. Budaya
Kualitas Informasi
Akuntansi
A. Dapat dipaham
Laporan keuangan haruslah
jelas dan mudah untuk di mengerti. Dengan begitu laporan keuangan dapatlah
digunakan dan bermanfaat, data itu dapat di jadi kan sumber informasi, yang
akan di gunakan untuk mengambil sebuah keputusan dalam melakukan rencana ke
depan.
Namun
demikian, syarat kemudahan untuk di pahami ini tidah di haruskan menghilangkan
informasi yang komplesi/sulit di pahami. Informasi yang komplek/sulit dipahami
haruslah tetap di tampilkan dengan suatu cara tertentu agar mudah di pahami.
B. Relevan
Agar bermanfaat, informasi haruslah
relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan,
yang artinya dapat mempengaruhi keputusan ekomomi, pemakai dapat membantu
mereka dalam mengevakuasi masa lalu, masa kini, atau pun masa kedepannya dan
menegaskan/mengkoreksi hasil evakuasi mereka di masa lalu.
C. Metarealitas
Informasi di pandang material kalau
kelalaiyan untuk mencantumkan kesalahan dalam mencatatat informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan yang akan di keluarkan.
D. Keadaan
Agar bermanfaat, informasi haruslah
andal yang berarti bebas dalam pengertian yang menyesatkan, seperti kesalahan
material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan
jujur.
E. Penyajian jujur
Agar dapat di andalkan, informasi
haruslah di sajikan dengan cara yang sejujur-jujurnya serta peristiwa lainnya,
contoh seperti naraca haruslah di tulis secara jujur transaksi serta peristiwa
lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada ganggal
laporan.
F. Substansi mengungguli bentuk
Dalam melihat suatu transaksi
tertentu yang diutamakan adalah substansi dari transaksi atau peristiwa itu pun
sendiri.
Transaksi serta peristiwa tersebut perlu di catat dan di sajikan sesuain dengan
substansi dan realitas ekonomi, bukan banya dalam bentuk hukum itu sendiri.
G. Netralitas/Netral
Informasi haruslah diarahkan pada
kebutuhan pemakai dan tudah kergantung pada kebutuhan sendiri atau terhadap
keinginan pihat tertentu.
Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang henya menguntungkan
beberapa pihak, dan sementara itu akan merugikan pihak lain, yang memiliki
kepentingan lain.
H. Kepentingan sehat
Pembuatan leporan keuangan ada
kalanya menghadapi ketidak pastian peristiwa, seperti ketertagihan piutang yang
diragukan
Kepastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan kalimat serta tingkatan
dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam menyusun laporan.
I. Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan haruslah
lengkap dalam materialitas dan imbang, kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
informasi yang sebenarnya akan mengakibatkan informasi yang ada tidak benar.
J. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan [erusahaan antarperiode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan, pemakai juga harus
dapat membandingkan laporan keuangan untuk perusahaan untuk mengetahua posisi
keuangan dan kinerja keuangan itu sendiri.
Proses
Kegiatan Akuntansi
Kegiatan akuntansi meliputi proses pencatatan,
pengelompokkan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi.
Proses pencatatan dan pengelompokkan transaksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan.
Proses pelaporan dan penganalisisan data dilakukan dalam satu periode waktu.
Kegiatan akuntansi memiliki peran penting dalam menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu, informasi akuntansi harus disajikan dalam bentuk laporan secara akurat dan tepat waktu sehingga berguna bagi pemakai informasi akuntansi.
Proses pencatatan dan pengelompokkan transaksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan.
Proses pelaporan dan penganalisisan data dilakukan dalam satu periode waktu.
Kegiatan akuntansi memiliki peran penting dalam menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu, informasi akuntansi harus disajikan dalam bentuk laporan secara akurat dan tepat waktu sehingga berguna bagi pemakai informasi akuntansi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang
berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat
relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah sebuah sistem informasi yang menangani
segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang
dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi.
·
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
·
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Subsistem
SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA
terdiri dari 3 subsistem:
·
Sistem pemrosesan transaksi
mendukung
proses operasi bisnis harian.
·
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
·
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan
dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal
penutup
menghasilkan
laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak.
Bidang – bidang akuntansi diantaranya
adalah:
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang
mengkhususkan diri dalam proses pencatatan transaksi hingga penyajian dalam
bentuk laporan keuangan
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yaang
berhubungan dengan perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi
3. Akuntansi Anggaran
Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang
berhubungan dengan penyusunan anggara perusahaan dan kemudian membandingkannya
dengan realisasinya agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi.
4. Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang
mengkhususkan diri pada pemeriksaan catatan – catatan akuntansi secara bebas.
5. Akuntnasi Manajemen
Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang
melakukan pengembangan dan penafsiran untuk membantu manajemen dalam
mengperasikan perusahaan.
6. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan adalah bidang akuntansi yang
bertugas melakukan persiapan data yang digunakan untuk perhitungan pajak.
7. Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang
mengkhususkan diri dalam penyajian laporan keuangan dari transaksi – transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan.
8. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang
melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran, dan data pelaporan
keuangan.
9. Akuntansi pendidikan
Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi yang
berkaitan dengan pengembangan pendidikan akuntansi dalam rangka menyebarkan
ilmu akuntansi.
Sistem Informasi
Manajemen
·
Sistem Informasi Manajemen
memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem
Informasi Akuntansi. Bagaimana pun juga sistem informasi manajemen di
laksanakan dengan kerja bersama. Dengan mendukung semua ide dari masing-masing
group yang melakukan kerja di lapangan dan bagaimana kita memberikan semangat
yang tinggi buat karyawan.
·
Sistem informasi manajemen adalah
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia,dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi
lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis,
istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnyasistem pendukung keputusan, sistem pakar,
dan sistem informasi eksekutif.
TUJUAN UTAMA
TUJUAN UTAMA
§ Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
§ Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
§ Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna
lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
§ Perencanaan,
formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
§ Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitasmanajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
§ Pengambilan
Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
Profesi Akuntansi
1.
Akuntan Perusahaan
Akuntan Perusahaan adalah akuntan yang bekerja disuatu
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap masalah akuntansi diperusahaan
tersebut.
2.
Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah akuntan yang berprofesi sebagai
auditor bebas terhadap laporan keuangan perusahan atau memberikan jasanya atas
dasar pembayara tertentu dari perusahaan yang membutuhkan.
3.
Akuntan
Pemerintah
Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
badan – badan pemerintah dan tugasnya mulai dari mengawasi kekayaan dan
keuangan negara sampai pada pengelolaan kekayaan dan keuangan negara.
4.
Akuntan
Pendidik
Akuntan Pendidik adalah akuntan yang kegiatannya dalam
bidang pendidikan akuntansi, yakni mengajar, menyusun kurikulum, melakukan
penelitian, dan pengembangan akuntansi.
ETIKA
PROFESI AKUNTANSI
1.
Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan
di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
2.
Kepentingan publik : akuntan
sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
3.
Integritas : akuntan sebagai seorang
profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya
setinggi mungkin.
4.
Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga
obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5.
Kompetensi dan kehati-hatian
profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang
diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat
dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6.
Kerahasiaan : akuntan harus
menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7.
Perilaku profesional : akuntan
sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan
reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesinya.
8.
Standar teknis : akuntan dalam
menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan
berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari
penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
obyektifitas.