Posted by : Unknown Sabtu, 11 April 2015

MAKALAH AGAMA ISLAM


KISAH KISAH MALAIKAT

Nama Kelompok : Kelas X 11

Alifiah Nur Izza 2
Evan Dovi W. 11
Izza Zulfatul A. 15
Maulita Wulandari 19
Muafi Aulia Rahman 20
M. Daffa Allam M. 21
M. Javier Annas F. 22
Nimatus Sholihah 24
Nurul Rahma Fikha S.
Raditya Faiz O. 28
Rismada Krisna A. 31
Rizka Aulia R. 32


Bentuk Asli Malaikat Jibril yang Diperlihatkan Kepada Nabi Muhammad S.A.W



      Jibril, adalah Malaikat Allah yang tugasnya menyampaikan wahyu dan juga malaikat pembawa rezeki. Malaikat Jibril adalah salah satu nama di antara tiga nama malaikat yang di sebut dalam Al Quran. Nama malaikat Jibril di sebut dua kali dalam Al Quran, yakni pada surat Al - Baqarah ayat 97 - 98 dan At Tahrim pada ayat 4. Banyak julukan yang tersemat pada malaikat Jibril, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus ( Roh Kudus ), Ar - Ruh Al - Amin dan lainnya. Beginilah bentuk fisik malaikat Jibril :
      Bentuk fisik Ruhulqudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad kala beliau mendapat wahyu kali ke dua dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar sebagaimana di berkali - kali sang utusan ( ruhulqudus ) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.
      RuhulQudus tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, ( barat - timur ) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.
      Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya ( Al Quran ) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa ( kitab - kitab ) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat - malaikat - Nya, rasul - rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang - orang kafir ".

Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. Surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
      "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan - utusan ( untuk mengurus berbagai macam urusan ) yang mempunyai sayap, masing - masing ( ada yang ) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan - Nya apa yang dikehendaki - Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" ( Faathir 35:1 )
      Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
      Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, bahkan Muhammad sendiri pun disebutkan secara jelas hanya mampu melihat wujud asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali. Dikatakan bahwa Muhammad telah melihat wujud asli dari Malaikat Jibril yang memiliki sayap sebanyak 600 sayap.
"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu ( dalam rupanya yang asli ) pada waktu yang lain" ( An-Najm 53:13 ).
      Dalam kisah suci perjalanan Isra Miraj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT, Jibril berkata : "Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh".









Kisah Patahnya Sayap Malaikat Langit

Diriwayatkan pada suatu hari, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan berkata,
"Ya Rasulullah, aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya. D sekitarnya terdapat 70 ribu malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat."
"Dari sekarang ini, aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis tersedu, "Lanjut Malaikat Jibril.


Sayap Patah
Ketika dia melihatku, dia berkata,
"Apakah engkau mau menolongku?"
Aku berkata, "Apa salahmu?"
Dia berkata,
"Ketika sedang berada di atas singgasana pada makam Mi'raj, lewatlah padaku Muhammad, Kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga Allah SWT menghukumku dengan ini (sayapnya patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat."
Maaikat Jibril berkata,
"Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan."
Maka Allah SWT berfirman,
"Wahai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas KekasihKu, Muhammad SAW."
Malaikat Jibril berkata lagi,
"Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya."
Sungguh betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, hingga malaikat saja yang tidak menghormat, sayapnya dipatahkan oleh Allah SWT.
Kisah ini dinukil dari KitabMukasyafatul Qulub, buah karya dari cucu Imam Al Ghazali yang bernama Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.
















Kisah Malaikat Maut dan Seorang Bayi



Ibrahim A.S. pernah bertanya pada malaikat maut Pernahkah kau merasa kasihan ketika mengambil nyawa seseorang?
      Malaikat maut menjawab Ya, aku ingat ada seorang wanita hamil yang sedang bepergian dengan kapal laut. Allah memerintahkanku untuk mencabut nyawanya. Kemudian aku mengambil nyawanya ketika dia sedang melahirkan seorang bayi laki-laki. Kemudian aku bertanya kepada Allah 'Ya Allah, bagaimana dengan bayi ini? Kapal ini mulai tenggelam akibat badai.' Allah berfirman Ambillah papan kayu dari kapal ini, letakkan dia disana dan kemudian Aku yang akan menjaganya. Malaikat maut berkata kepada Ibrahim A.S. Aku terus memikirkannya, bagaimana mungkin bayi ini akan selamat?
      Tapi lihatlah ketetapan Allah. Bayi ini berada pada papan kayu dan dia terombang-ambing. Alhamdulillah ketika bayi itu sampai ke pesisir pantai, ada orang-orang yang menyelamatkannya.
      Setelah bertahun-tahun, bayi ini tumbuh menjadi seorang anak laki-laki, terus beranjak ke usia remaja. Allah S.W.T. memberinya kekuatan dan pengetahuan, Allah menjadikan dia seorang raja. Nama anak ini adalah Shaddad. 
      Seiring waktu berjalan, kerajaan dan kekuatannya membuatnya sombong, dia berpaling dari Allah, hingga akhirnya dia mengaku bahwa dirinya Tuhan.

      Jadi suatu hari dia berkata kepada rakyatnya Bersujudlah di hadapanku karena akulah Tuhan! Mereka berkata kepadanya Shaddad, kau adalah seorang raja dan kami menghormatimu, tapi hanya sampai disitu saja. Kau berkata bahwa kau adalah Tuhan? Jelas ini sudah kelewat batas. Shaddad berkata Kalau begitu, apa bedanya antara aku dengan Tuhan? Mereka berkata Shaddad, hanya Allah yang menentukan kehidupan dan kematian. Hanya Allah yang menciptakan surga dan neraka. Jadi Shaddad berkata Terus kenapa? Aku akan tunjukkan kepada kalian, aku juga bisa menentukan kehidupan dan kematian.
      Jadi dia menyuruh sekumpulan prajuritnya untuk pergi dan membawa sekumpulan warga sipil ke hadapannya. Kemudian dia membagi mereka ke dalam 2 kelompok. Setelah itu, dia berkata pada penjaganya Bunuhlah kelompok yang pertama!, sehingga para penjaga membunuh orang-orang pada kelompok pertama. Kemudian dia berkata pada mereka Lihatlah, aku menentukan kematian! Lalu dia berkata pada para penjaganya Bunuhlah kelompok yang kedua! dan ketika para penjaga baru saja ingin membunuh kelompok yang kedua, Shaddad berkata Berhenti! Kemudian dia berkata kepada mereka Lihatlah, aku menentukan kehidupan.
       Mereka berkata padanya Ketahuilah Shaddad, Allah telah membuat surga dan neraka, jadi mana surga dan nerakamu?
      Jadi Shaddad mulai membuat surga di bumi ini. Dia mengumpulkan para arsitek terbaik di muka bumi pada masa itu, para tukang bangunan terbaik pada masa itu, batu bata paling mahal, peralatan paling mahal, dia memiliki semuanya. Dan semua ini butuh bertahun-tahun. Para arsitek dan tukang bangunan ini akhirnya dapat membangun sesuatu yang menyerupai surga. Mereka membuat sebuah taman yang sangat indah, begitu banyak buah-buahan di taman ini, beraneka macam pepohonan, tetumbuhan yang sangat indah sampai-sampai ketika angin bertiup, maka angin menebarkan wewangian yang begitu harum dari bunga-bunga.
      Akhirnya datanglah hari upacara pembukaannya. Shaddad sangat ingin melihat surganya dan menunjukkannya kepada orang-orang, menantang Allah. Jadi dia menunggangi kudanya dan pergi ke surga buatannya. Ketika dia baru saja ingin turun dari kudanya, baru melangkah satu langkah memasukinya, pada saat itu malaikat maut sudah menunggunya. Shaddad bertanya Siapa dirimu? Dia berkata Aku adalah malaikat maut dan aku telah diperintahkan oleh Allah untuk mengambil nyawamu saat ini juga. Dan malaikat maut mengambil nyawanya. Kemudian Allah memberitahukan malaikat maut Wahai malaikat maut, inilah bayi yang dulu kau selamatkan dari kapal yang hampir tenggelam puluhan tahun yang lalu.
Saudara-saudaraku, kematian ada di tangan Allah, hanya Allah yang tahu kapan kau akan mati.


Kisah Malaikat Maut Menyamar
      Ada seorang dari kalangan Bani Israil yang asyik menimbun harta yang banyak, semua diambil dan dikumpulnya. Dia membina satu istana yang lengkap dengan pengawal-pengawalnya dan semua ahli keluarganya dikumpul bersama. Pada suatu malam, dia duduk sambil mengangkat salah satu kakinya dan pembantunya sedang duduk bersila makan malam, manakala setelah pembantunya selesai makan, dia berkata : "Wahai diriku, berilah aku ketenangan, kerana aku sudah menyediakan semua keperluanmu".


      Belum lagi habis kata-katanya, tiba-tiba datang malaikat Maut menyamar seperti pengemis, membawa kantung kosong seperti peminta sedekah. Kemudian dia menggoyang-goyangkan pintu dengan kuatnya sehingga mengejutkan semua penghuni rumah termasuk raja yang sedang goyang kaki di atas kerusinya.
Pengawal menemui tetamu tersebut dan bertanya : "Apa maksudmu ?"
Tetamu menjawab : "Tolong panggilkan tuanmu"
Lantas pengawal istana menjawab : "Raja kami tidak mahu menemui tetamu seperti engkau". "Siapa engkau ?"
Kata malaikat Maut lagi : "Katakan kepada tuanmu, aku mahu berjumpa dengannya. Bagaimanapun saya mesti menemuinya".
Kemudian pintu digoyangkan lagi, jauh lebih kuat dari yang pertama. Oleh yang demikian, pengawal istana melompat ke arah tetamu.
Kemudian tetamu itu berkata lagi :"Beritahu kepada tuanmu bahawa saya adalah malaikat Maut"

Mereka dalam ketakutan dan tuannya pucat sambil berkata :"Elok-eloklah jika kamu bercakap
kepadanya (malaikat maut)" Lalu pengawal itu menanya nyawa siapakah yang mahu diambil.
      Kemudian malaikat Maut masuk ke bilik tuan tadi dan berkata :"Lakulah apa yang tuan mahu dengan harta tuan, yang jelas saya tidak akan keluar dari rumah ini sebelum nyawa tuan melayang"
      Raja itu melihat dan menghitung semua hartanya dan berkata kepada hartanya : "Semoga engkau dilaknat Allah SWT, engkaulah yang membuat aku sibuk sehingga tidak sempat beribadah kepada Allah. Engkaulah yang menghalang aku daripada mengabdikan diri kepada Allah"
      Kemudian dengan kuasa Allah, harta itu menjawab : "Mengapa tuan mencela aku ? Tuan telah menjadi raja dengan sebabku dan memperalatkanku, tuan dapat berkahwin dan bersenang-senang dengan wanita cantik kerana aku. Tuan sudah menjadi raja dengan sebab aku, bahkan tuan telah menggunakan aku ke jalan yang tidak baik, namun aku diam sahaja. Seandainya tuan memanfaatkan aku ke jalan yang baik, jelas tuan akan beruntung. Kita sama-sama dari tanah, boleh saja mendapat kebaikan ataupun dosa." Lalu malaikat Maut mencabut nyawa lelaki itu sehingga mati....













Kisah Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit



      Kisah Malaikat Langit Allah SWT menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan Langit dan Bumi. Disetiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu.
      Ibn Mubarok mengatakan bahwa Khalid bin Ma'dan berkata kepada sahabat Mu'adz bin Jabal r.a. "Ceritakanlah satu hadits yang kau dengar dari Rosululloh saw, yang kau menghafalnya dan setiap hari kau mengingatnya lantaran saking keras, halus, dan dalamnya makna hadits tersebut. Hadits manakah yang menurut pendapatmu paling penting?"
Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan kuceritakan."
      Sesaat kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur, "hmm, sungguh rindunya hati ini kepada Rosululloh saw, ingin rasanya segera bertemu dengan beliau."
      Ia melanjutkan, "Suatu saat aku menghadap Rosululloh saw, Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik dibelakangnya dengan unta tersebut. Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit, dan berkata,
"Puji syukur kehadirat Allah, Yang Maha Berkehendak kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya." Kemudian Rosululloh saw berkata,
"Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan (perhatikan), akan berguna bagimu, tapi kalau engkau sepelekan, engkau tidak akan mempunyai hujjah kelak dihadapan Allah."

----------**********AMAL YANG TERTOLAK**********----------
      "Hai Mu'adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya."
      "Maka, Malaikat hafazhoh (malaikat yang memelihara dan mencatat amal seseorang) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari. Ia, yang menganggap amal orang tersebut banyak, memuji amal-amal orang itu."
      "Tapi, sampai di pintu langit pertama, berkata malaikat penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhoh, 'Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga tukang pengumpat, aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya'."
      "Keesokan harinya ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal shalih seorang lainnya yang cahayanya berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun malaikat di langit kedua mengatakan, 'berhentilah, dan tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, sebab dengan amalnya itu dia mengharap keduniaan.Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini, jangan samapi lewat hingga hari berikutnya'. Maka seluruh malaikat pun melaknat orang tersebut sampai sore hari"
      "Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhoh dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun saat sampai langit ketiga malaikat penjaga berkata, 'Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong.Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain'."
      "Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit keempat, membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, sholat, naik haji, dan umroh. Tapi, ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhoh, 'berhentilah jangan dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub (membanggakan diri). Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab ia kalau beramal selalu ujub'."
      "Kemudian naik lagi malaikat hafazhoh ke langit kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah umroh. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit kelima, berkata malaikat penjaga pintu langit kelima, 'Aku ini penjaga sifat hasud (dengki, iri hati). Pemilik amal ini, yang amalnya sedemikian bagus, suka hasud kepada orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya, Sungguh ia benci kepada apa yang diridhoi Allah SWT. Saya diperintahkan agar tidak membiarkan amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya'."
      "Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik dengan membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna, sholat yang banyak, puasa, haji, dan umroh. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu ini mengatakan, 'Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus ini, tamparkanlah ke wajah pemiliknya. Salah sendiri ia tidak pernah mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia merasa senang. Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada pintu berikutnya'."

      "Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik ke langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah, puasa, sholat, jihad dan kewaroan (kehati-hatian). Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek. Cahayanya bagaikan malaikat. Namun tatkala sampai di langit ketujuh, malaikat penjaga langit ke tujuh mengatakan, 'Aku ini penjaga sum'ah (ingin terkenal/ riya). Sesungguhnya orang ini ingin dikenal dalam kumpulan-kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul, dan ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin.. Allah memerintahkanku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal yang tidak bersih, itulah yang disebut Riya. Allah tak akan menerima amal orang-orang yang riya'."
      "Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik membawa amal seorang hamba : sholat, zakat, puasa, haji, umroh, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, dzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadirat Allah SWT.
      Namun Allah SWT berfirman, 'Kalian adalah hafazhoh, pencatat amal-amal hamba-Ku. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak karena-Ku, yang dimaksud oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak di ikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, karena menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhoh), tapi Aku takkan tertipu olehnya'."
      'Aku ini paling tahu akan hal-hal yang ghaib. Aku-lah yang melihat isi hatinya, dan tidak akan samar kepada-Ku setiap apapun yang samar, tidak akan tersembunyi bagi-Ku setiap apapun yang tersembunyi.
Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi.
Pengetahuan-Ku atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang akan datang.
Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahulu sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang kemudian.

     Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahasia. Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku. Dia bisa menipu makhluk-makhluk yang tidak tahu, sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib. Laknat-Ku tetap kepadanya.'
      "Tujuh malaikat hafazhoh yang ada saat itu dan 3000 malaikat lain yang mengiringi menimpali, 'Wahai Tuhan kami, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepadanya.' Maka, semua yang ada di langit pun mengatakan,'Tetapkanlah laknat Allah dan laknat mereka yang melaknat kepadanya'."
TAHANLAH MULUTMU
Menjaga Lidah
Mu'adz pun kemudian menangis terisak-isak dan berkata, "Ya Rosululloh, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu?"
Rosululloh Muhammad saw menjawab,
"Wahai Mu'adz ikutilah Nabimu dalam hal keyakinan!"
Mu'adz berkata lagi, "Wahai Tuan, engkau adalah Rosululloh, sedangkan aku ini hanyalah Mu'adz bin Jabal, bagaimana aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?"
Rosululloh Muhammad saw bersabda,
      "Seandainya dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu, jangan sampai menjelek-jelekan orang lain, dan juga saudara-saudaramu sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelek-jelekan orang lain, ingatlah pada dirimu sendiri, sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekan orang lain. Jangan mengangkat dirimu sendiri dengan menekan orang lain."
      "Jangan Riya dengan amalmu agar diketahui orang. Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik."
      "Jangan takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu kebaikan dunia dan akhirat. Jangan berkata kasar dalam suatu majelis dengan maksud supaya orang-orang takut keburukan akhlaqmu itu."
"Jangan mengungkit-ungkit apabila berbuat kebaikan."
      "Jangan merobek-robek (pribadi) orang lain dengan mulutmu, kelak kamu akan dirobek-robek oleh anjing-anjing neraka jahannam, sebagaimana firman Allah 'Wannaa syithoo-ti nasy-thoo.' (di neraka itu ada anjing-anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya)."

Aku (Mu'adz) berkata: "Ya Rosululloh, siapa yang akan kuat menanggung penderitaan semacam ini?"
Jawab Rosululloh Muhammad saw,
      "Wahai Mu'adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu terjadi kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepadamu."
"Apabila seperti itu, engkau akan selamat, terhindar dari penderitaan itu."
Khalid bin Ma'dan (yang meriwayatkan hadits itu dari Mu'adz r.a.) mengatakan,
"Mu'adz sering membaca hadits ini sebagaimana seringnya ia membaca Al Qur-an, mempelajari hadits ini sebagaimana ia mempelajari Al Qur-an dalam mejelisnya."


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Rizka Aulia R - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -